Peristiwanya terjadi pada tahun
1980 saat John Anderson bertanya-tanya apakah ada yang salah dengan hukum
gravitasi? Laboratorium Propulsi mesin jet tempat fisikawan ini bekerja telah
mempelajari data dari dua pesawat angkasa Pioneer 10 dan 11 yang telah menerbangi
tata surya selama sepuluh tahun.
Pesawat yang seharusnya terbang
dengan kecepatan tetap 40.000 kilometer per jam ke ujung tata surya ini malah
melambat. Walaupun sudah memperhitungkan kemungkinan gravitasi dari matahari
dan planet yang dilalui tetap saja tidak ada jawabannya.
Bagaimana mungkin?
Saat itu Anderson berpikir
penjelasannya mudah saja. Mungkin ada kerusakan pada pesawat atau
perhitungannya yang salah. Anderson yang pemalu dan jarang berbicara tentu saja
tidak mungkin mengadakan konfrensi pers yang menyatakan bahwa pesawat angkasa
Amerika tidak menuruti hukum fisika. Anderson yang kini telah berumur 70 tahun
hanya bergumam "Mungkin ada sesuatu yang belum saya pahami terjadi".
Selama bertahun-tahun
Walaupun sendirian dan banyak
kritik yang bahkan mempertanyakan kemampuan matematikanya, 20 tahun kemudian
penelitian Anderson membuahkan hasil. Pada bulan Oktober, Badan Antariksa Eropa
merekomendasikan misi khusus ke luar angkasa untuk mencoba apakah penemuan
Anderson mungkin dapat membuat buku-buku teks fisika ditulis ulang. Sejumlah
ilmuwan bahkan berspekulasi kalau "Anomali pesawat Pioneer" dapat
menyibak misteri seperti keberadaan "dark matter" ataupun keberadaan
kekuatan antar dimensi yang dikemukakan oleh teori "string".
Tetapi kepada publik kami memilih
untuk tidak membesar-besarkan hal ini dahulu, kata Slava G. Turyshev, mantan
ilmuwan Rusia yang ikut meneliti anomali ini. Yah apapun yang terjadi Anderson
telah memasukkan namanya kedalam sejarah. Gravitasi adalah salah satu kekuatan
alam yang sangat banyak dipelajari. Adalah Newton yang pada abad ke-17
mengatakan bahwa setiap benda di alam semesta saling tarik menarik secara
proporsional.
Einsten pada tahun 1915
menyempurnakan teori ini dengan mengatakan bahwa benda-benda yang lebih kecil
ditarik oleh benda-benda yang lebih besar dengan pengandaian pada trampolin
untuk melompat dengan bola bowling.
"Saya mulai mengamati adanya
anomali percepatan saat pesawat mendekati Matahari", kata Anderson yang
berarti pesawat ini melambat. Anomalinya kecil saja, hanya 8x10 -8 cm/s2 tetapi
apabila dikonversi untuk perjalanan setahun menjadi 12.800 kilometer, sebuah
kesalahan kecil untuk pesawat yang mampu menempuh perjalanan sejauh 350 juta
kilometer itu. Oh ya, anomalinya sepersepuluh milyar lebih lemah dari gravitasi
Bumi.
Kini setelah 20 tahun pesawat ini
meluncur, kesalahannya sudah mencapai 400.000 kilometer yang berarti sejarak
Bumi ke Bulan. Saat pertama kalinya fenomena ini teramati, Anderson mengira
bahwa radiasi dan hawa panas Matahari-lah penyebabnya, atau mungkin juga
kesalahan mekanis di pesawat. Tertuduh utama adalah kebocoran gas yang diikuti
oleh pelepasan energi dari generator. Tetapi sepertinya tidak mungkin.
"Dia masih menggaruk
kepalanya" saat pertemuan di Los Alamos tahun 1994 saat pembicara, Michael
Martin Nieto bertanya pada acara update fisika tahunan, "Apakah ada lagi
yang mau menambahkan?"
"Yah, saya ada masalah dengan pesawat
Pioneer", kata Anderson.
"Saya hampir jatuh dari kursi", kata Nieto.
Saat itulah Anomali pesawat
Pioneer diperdengarkan dan ikut menarik beberapa ilmuwan muda untuk
menelitinya. Pesawat Pioneer 10 terakhir kalinya mengontak Bumi pada Januari
2003.
sumber : fisika asyik
4 komentar:
Artikelnya bagus dan mudah dipahami. Terima kasih :)
informasinya lengkap dan mudah dipahami kak, banyak kejadian yang belum saya ketahui dijelaskan disini. makasih :)
makasi gan informasinya. sangat membantu.. seperti film the core.. bahwa sistem navigasi pesawat juga ditentukan oleh medan elektromagnet bumi.. keep update ya gan
Terimakasih informasinya, dapat menambah pengetahuan
Ternyata anomali tidak hanya terjadi pada air, gravitasi pun mengalami anomali
Posting Komentar